Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Merasa Bodoh adalah Sebuah Kepintaran


Definisi Merasa Bodoh


Sebelum menulis pengalaman ini, saya tiba-tiba teringat kenangan saya semasa SMA dengan teman-teman sekelas ketika menginjak kelas 3 SMA. 
 
Kebiasaan kami yang suka berkumpul di salah satu meja secara acak dan tidak tentu disitu ada siapa saja, kami segera berceloteh tentang apapun yang ingin dibahas. Ada salah seorang teman laki-laki pintar di kelas yang dominan bercerita dan berkomentar atas isi yang ada di kepalanya. 

Sedangkan saya tergolong seseorang yang pendiam saat itu dan saya punya suatu pendapat dari apa yang saya tahu supaya saya bisa ikut mendominasi percakapan itu karena jika saya mendominasi saya akan terlihat pintar dan keren namun sebelum saya sempat mengucapkan (hampr saja mulai bicara), lelaki itu terus menyambar dan segera mendominasi lagi dimana apa yang dia sampaikan adalah sesuatu yang persis dengan yang akan saya ucapkan.

Dari situ saya berfikir "ah, tidak ada gunanya saya mendominasi pembicaraan ini, toh saya ingin bicara supaya kelihatan keren dan pintar saja, lagian yang mau saya bilang, sudah keduluan lelaki itu, terus apa gunanya?"
Lebih baik saya diam saja dan menyerap informasi penting yang mereka ketahui.
 
 Jadi disini merasa bodoh adalah menghapus ego kita untuk tampil dominan, tujuannya supaya kita dapat menyerap informasi yang banyak karena pada umumnya orang suka bercerita tentang dirinya dan didengarkan daripada mendengarkan cerita orang lain. Tepatnya itu adalah peluang yang bagus untuk menambah ilmu.


Contoh Merasa Bodoh


Setelah kerjadian itu saya menjadi seorang pendengar yang baik karena saya lebih suka mendengarkan curhatan orang lain daripada bercerita tentang apa yang ingin saya sampaikan. Siapapun yang bercerita kepada saya, saya mendengarkan dia baik-baik. 
 
Saya biarkan ia mendominasi percakapan walaupun rata-rata orang akan menceritakan kelebihan dirinya dengan nada sombong. Tapi satu hal yang saya tahu mereka semua punya sisi baik dibalik sisi buruk kesombongannya. 
 
Jadi kuncinya untuk menjadi pendengar yang baik adalah :

  • Hilangkan ego untuk bercerita
  • Merasalah kita bodoh supaya kita terus bertanya (hal ini juga membuat lawan bicara anda merasa sangat dihargai dan diperhatikan)
  • Bersabar mendengar cerita sampai habis
  • Berceritalah tentang diri kita hanya jika lawan bicara anda memintanya, ceritakan seperlunya saja, jangan sampai membuatnya malas mendengarkan anda karena anda mendominasi.

Manfaat Merasa Bodoh


Bertahun-tahun saya mempraktekkan "Merasa Bodoh" saya terkejut menyadari apa yang saya dapatkan dari orang-orang yang curhat kepada saya karena mereka merasa didengar dengan baik dan nyaman mendominasi percakapan dengan saya. Saya jadi mendapatkan manfaat :

  • Mampu berkomunikasi lebih baik dengan orang lain dengan berbagai jenis karakter
  • Saya belajar dari pengalaman hidup mereka, saya tidak mengulangi kesalahan mereka di masa mudanya (ini karena rata-rata saya punya lingkungan pertemanan dengan orang yang sudah berumah tangga sekitar umur 30 sampai 60 tahun. Pekerjaan mengharuskan saya berkoordinasi dengan karyawan sekelas supervisor dan general manager)
  • Menjadi banyak pengetahuan soal kehidupan orang dewasa, bagaimana penyesalan dan kebanggaan atas apa yang telah dilalui dalam hidupnya
  • Memiliki hubungan pertemanan yang baik
  • Mampu berbicara dengan baik seperti customer service
  • Mendapat motivasi untuk jadi pribadi yang lebih baik
  • Peka terhadap perasaan orang lain

Begitu banyak hal yang saya dapat hanya dengan "Merasa Bodoh", itulah kenapa saya menyebutnya sebuah kepintaran. Mungkin itulah yang dimaksud pepatah 
 
"Diam itu Emas"
 
Di dalam sebuah sifat merendah merasa bodoh, disitu dapat kita petik pelajaran berharga untuk melanjutkan kehidupan di masa depan.

Semoga bermanfaat

Terima kasih sudah membaca



Posting Komentar untuk "Merasa Bodoh adalah Sebuah Kepintaran"